Bidang Astronomi mencatat prestasi mengagumkan. Tahun 2010 dilalui
dengan sederet temuan baru yang spektakuler. Banyak hal di jagat raya
yang tersingkap.
Laman space.com mencatat tujuh temuan yang patut diacungi
jempol. Temuan ini bukan hanya penting bagi kemajuan ranah antariksa,
namun juga berpengaruh besar bagi peradaban umat manusia pada masa
mendatang. Berikut temuan bidang antariksa sepanjang 2010
1. PLANET KEMBARAN BUMI
Berita yang telah lama dinanti itu hadir pada September. Sebuah
planet yang mirip Bumi diduga ada di angkasa. Ia bukan lagi sekadar
ilusi atau mimpi. Hampir semuanya identik, bahkan ukurannya seperti
Bumi. Sang planet diberi nama Gliese 581g.
Temuan itu diungkap oleh para astronom dari Universitas California
Santa Cruz. Steven Vogt, salah satu anggota tim menyatakan terdapat
kondisi yang menunjang bagi adanya air di sana. Karenanya Vogt yakin
manusia bisa hidup dan menetap. Tapi, beberapa astronom lain
mengingatkan bahwa temuan ini masih terlalu dini.
2. SAMPEL DEBU ASTEROID
Wahana antariksa Jepang, Hayabusha, membawa pulang kado spesial bagi
sains dunia. Penjelajahannya sukses membawa sampel debu asteroid yang
diambil dari sumbernya langsung. Debu berasal dari permukaan asteroid
Itokawa yang berjarak 2 miliar km dari Bumi. Hayabusah yang berarti
elang, menempuh perjalanan selama 7 tahun untuk sampai ke asteroid itu.
Pengambilan sampel dilakukan langsung oleh wahana antariksa itu.
Bukan perkara mudah mendarat di Itokawa. Sebab baru pada percobaan kedua
misi berhasil dituntaskan. Hayabusha tiba kembali ke Bumi pada 13 Juni
lalu. Ia setidaknya membawa sebanyak 1.500 butiran debu asteroid yang
sangat penting bagi bidang sains dan pengetahuan.
3. HIDUP DENGAN ARSENIK
Gara-gara Badan Pengembangan dan Antariksa Nasional AS (NASA)
berencana menggelar konferensi ilmiah bertajuk “Diskusi tentang Temuan
Astrobiologi untuk Mengungkap Kehidupan di Luar Bumi”, spekulasi pun
merebak. Sebagian pemerhati sains dan wartawan menduga peneliti NASA
telah melacak makhluk angkasa yang berada di salah satu bulan Saturnus,
Titan, yang mampu hidup pada kondisi lingkungan penuh gas beracun. Pada
kenyataannya tidak seheboh yang dikira.
Peneliti mengklaim hanya menemukan mikroba di Bumi yang memakan
arsenik. Makhluk itu kemudian disebut GFAJ-1. Ia bisa mentransformasikan
racun ke dalam DNA-nya. Perilakunya ini membuktikan bahwa makhluk hidup
bisa bertahan dalam kondisi apa pun dari yang sebelumnya dibayangkan.
Lebih jauh, temuan itu membuka peluang bagi upaya pencarian tanda-tanda
kehidupan di luar angkasa. Keraguan mengemuka dari peneliti lain terkait
kebenaran makhluk yang bisa hidup dari arsenik. Pembuktiannya patut
dinanti, seperti pula klaim adanya kehidupan di meteorit Martian ALH
84001.
4. MATAHARI ‘BANGUN DARI TIDURNYA’
Para ilmuwan menjuluki fenomena itu sebagai tsunami Matahari. Sekitar
Agustus lalu, Matahari mengalami aktivitas luar biasa. Terjadi
serangkaian ledakan besar di permukaan bintang yang terdekat dengan Bumi
itu.
Energi ledakan melintasi angkasa sepanjang 93 juta mil. Ledakan
tersebut menghasilkan aurora di langit. Ini merupakan siklus yang akan
berakhir 11 tahun lamanya, ditandai dengan naik turunnya tingkat
gelombang elektromagnetik, semburan api, dan cahaya. Ada kekhawatiran,
dampak ledakan bisa merusak satelit komunikasi yang mengorbit Bumi.
Tidak diragukan, Matahari berada pada periode teraktif. Ia seolah bangun
dari tidurnya.
5. MATERI GELAP TERIDENTIFIKASI
Bertahun-tahun materi gelap menjadi misteri. Padahal, unsur itu
melingkupi 80% materi jagat raya. Namanya disematkan karena sangat sulit
dilihat oleh instrumen luar angkasa. Akan tetapi, para ahli astro
fisika membuat terobosan besar. Mereka berhasil mengidentifikasi
tanda-tanda materi gelap ini. Dari situ ada harapan untuk menyingkap
segala hal tentangnya. Salah satu temuan menyangkut partikel materi
gelap. Partikelnya berciri antipartikel. Ia akan menghancurkan apa pun
yang berada di dekatnya.
Para peneliti menduga, tanda dari partikel materi gelap yakni adanya
sinar gamma penghancur. Teleskop antariksa Fermi pernah mendeteksi
gelombang sinar gamma dari pusat galaksi yang lebih terang dari
perkiraan semula. Ada kemungkinan kejadian berasal dari partikel materi
gelap yang sedang bereaksi antipartikel. Berdasar data aktivitas radiasi
ini, materi gelap terdiri dari partikel yang disebut WIMP (weakly
interacting massive particles). Partikel itu memiliki massa sembilan
kali lebih besar dari proton. Peneliti juga menduga adanya semacam cross
section yang menjelaskan kerapatan kaitan artikel. Temuan itu merupakan
langkah besar dalam upaya menyingkap selubung misteri materi gelap.
6. PERTEMUAN DENGAN KOMET HARTLEY
Tidak ada yang menyangka wahana antariksa Deep Impact sanggup
menyambangi dua komet sekaligus. Setelah menempuh jarak ekstra hingga
4,6 juta kilometer, Deep Impact akhirnya mencapai target berikutnya,
Komet Hartley 2. Sebelum itu, tepatnya pada 2005, Deep Impact telah
sampai ke Komet Tempel 1. Ia meluncurkan alat peneliti ke permukaan
planet untuk mempelajari komposisi komet tersebut. Namun, para ilmuwan
menemukan bahwa Deep Impact masih memiliki tenaga cadangan untuk
melakukan penjelajahan lagi. Misi ke Hartley 2 menghasilkan temuan bahwa
komet berbentuk kacang itu masih sangat aktif. Ia menyemburkan gas
pendorong sianida yang berasal dari karbon dioksida.
7. KETETAPAN YANG TIDAK TETAP
Di alam selalu ada ketetapan. Teori itu diyakini selama
berpuluh-puluh tahun. Misalnya, kekuatan elektromagnetik yang kerap
disebut struktur konstan atau alpha. Unsur tersebut selalu tetap di mana
pun. Namun, observasi di galaksi terdekat menunjukkan bahwa alpha bisa
berbeda-beda. Perbedaan bergantung pada galaksi mana ia berada. Ini
artinya, kecepatan cahaya atau kekuatan elektron memiliki aneka variabel
sesuai lokasi masing-masing.
Penelitian dilakukan di dua tempat, yakni melalui Keck di Hawaii dan
teleskop besar di Cile. Keduanya melingkupi pengamatan di langit selatan
dan utara. Dari situ diketahui, unsur alpha punya perbedaan di angkasa.
Di langit utara, struktur tetap ternyata bisa mengecil seiring
bertambahnya jarak. Sedangkan, kebalikannya terdapat di langit selatan
*Sumber: space.com diterjemahkan di http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6509151
Tidak ada komentar:
Posting Komentar